Wanita Muslimah

Tuesday, January 03, 2006

Dua Wanita Mukminah

Dua orang wanita mukminah yang namanya terukir dengan indah didalam kitab-Nya yang mulia dimana setiap saat ribuan bahkan jutaan umat islam membaca namanya.Al-Qur’an mengabadikan namanya sebagai contoh dan teladan bagi kaum wanita muslimah yang ingin mengikuti jejaknya dialah Asiyah istri Fir’aun dan Maryam binti Imran.Karena keteguhan imannya, ketaatannya dan kepasrahannya yang mendalam terhadap takdir Rabb-Nya maka surgalah menjadi tempat tinggal mereka berdua yang abadi.Kita simak kisah mereka berdua dalam ayat berikut ini,

Allah Ta’ala berfirman:“Dan, Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman ketika ia berkata,”Ya, Rabbi, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim, dan ingatlah Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan kedalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabbnya dan kitab-kitabNya dan dia termasuk orang yang taat” (At_tahrim:11-12)
Firman-Nya:”Dan Allah membuat istri Fir’aun sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman”. Namanya adalah Asiyah binti Muzahim.Dia memiliki firasat yang kuat dan benar, beriman kepada Musa alaihis salam, sehingga dia disiksa Fir’aun.Artinya, Allah telah menjadikan keadaannya sebagai perumpamaan tentang keadaan orang-orang yang beriman sebagai sugesti bagi mereka agar teguh dalam ketaatan, berpegang kepada agama dan sabar jika ditimpa kekerasan, bahwa pasukan kafir tidak akan mampu menimpakan mudharat kepada mereka, seperti keadaan istri Fir’aun, meski dia berada dibawah kekuasaan orang kafir yang paling kafir. Imannya kepada Allah membuatnya berada di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Disini terkandung dalil bahwa hubungan kekufuran tidak menimbulkan mudharat terhadap iman.

Firman-Nya, “Ketika ia berkata,Ya’Rabbi bangunlah untukku sebuah rumah disisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya” artinya, dari perbuatannya yang buruk dan dari kemusyrikannnya serta kejahatan perbuatannya. Menurut Ibnu Abbas, dari perbuatannya artinya dari seluruh perbuatannya.Menurut Salman, istri Fir’aun disiksa dengan matahari. Jika mereka meninggalkannya, maka para malikat melindunginya dengan sayap-sayapnya. Dia juga dapat melihat rumahnya disurga.Perkataannya”Dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim” menurut Al-Kalaby, maksudnya penduduk Mesir. Menurut Muqatil, maksudnya kaum Qibthi. Allah mengeluarkan rumahnya disurga, sehingga dia dapat melihatnya, lalu rohnya dicabut. Menurut Al-Hasan dan Ibnu Kaisan, Allah menyelamatkannya dengan keselamatan yang mulia dan mengangkatnya ke surga sambil makan dan minum.

Disini terkandung dalil bahwa memohon perlindungan kepada Allah dan kembali kepada-Nya, memohon keselamatan ketika mendapat cobaan dan bencana, merupakan kebiasaan orang-orang shalih baik laki-laki maupun wanita, karakter orang-orang yang beriman kepada akhirat, laki-laki dan wanita. Dari Abu Hurairah, bahwa Fir’aun mengikat istrinya dengan empat tali dalam kedaan terlentang, lalu meletakkan batu penggiling diatas dadanya, matanya dihadapkan kearah matahari. Dia menengadahkan kepala ke arah langit seraya berkata:”Ya, Rabbi, bangunlah untukku sebuah rumah disisi-Mu”

Firman-Nya”Dan, ingatlah Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya” Maksud penyebutan Maryam ini, bahwa Allah mengimpunkan baginya kemuliaan dunia dan akhirat, memilihnya diantara para wanita seluruh alam, padahal dia hidup ditengah orang-orang kafir. Dia memelihara dirinya dari kekejian dan jauh dari kaum lelaki. Tak seorang lelakipun pernah menyentuh, menikah, apalagi berzina dengannya. “Dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabb-Nya dan kitab-kitab-Nya dan dia termasuk orang-orang yang taat” artinya, dia membenarkan syariat-syariat Allah yang diturunkan kepada hamba-hamba-Nya.

Dari Ibnu Abbas, dia berkata Rasulullah shalallau alaihi wassalam bersabda:“Sebaik-baik wanita penghuni surga ialah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran dan Asiyah binti Muzahim, istri Fir’aun”(ditakhrij Ahmad, Ath-Thabrany dan Al-Hakim)

Didalam Ash-Shahihain dan lainnya disebutkan dari hadits Abu Musa Al-Asy’ary bahwa Nabi shalallau alaihi wassalam bersabda:“Banyak laki-laki yang sempurna dan tidak ada wanita yang sempurna kecuali Asiyah istri Fir’aun dan Maryam binti Imran..”
Begitu mulianya derajat dan kedudukan kedua wanita tersebut yang dimana semua itu adalah hasil dari ketaatan mereka terhadap syariat Rabb-Nya. Dengan membaca kisah diatas dapat kita petik manfaatnya agar kita berlomba-lomba untuk menuju ketaatan kepada-Nya dan berusaha meraih predikat wanita shalihah, dimana dia adalah sebaik-baik perhiasan dunia dan tidak ada balasan bagi wanita shalihah selain surga-Nya.Ya, Allah masukkanlah kami kedalam orang-orang yang taat dan tunduk terhadap perintah-Mu. Amin.

Maraji:1. Al-Qur’an dan As-Sunnah bicara Wanita, hal:212-214,Darul Falah.

Jilbab Online.COm

2 Comments:

  • At 11:11 AM, Blogger Nike Nisa said…

    Assalamualaikum wr wb
    Semoga aku dan kalian mengambil manfaat dari ini.
    Salam Kenal Ya Ukhti
    Baju Muslimah

     
  • At 8:17 PM, Blogger Rajulyaum said…

    Aamiinnn...
    semoga kita semua bisa selalu istiqomah untuk taat kepada Allah SWT.

    http://mottocinta.dorar.info/

     

Post a Comment

<< Home